Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Lima Mitos Seputar Kanker Payudara

Written By GOJEK #GolekRejeki on Wednesday, January 02, 2019 | 17:35

Lima  Mitos Seputar Kanker Payudara 


Kanker merupakan penyakit yang jadi momok yang menakutkan bagi manusia karena banyak menciptakan kematian bagi penderitanya. Dan salah satu kanker yang banyak di derita adalah kanker payudara baik itu yang diderita oleh kaum wanita maupun pria. Kewaspadaan dalam mendeteksi dini kehadiran penyakit ini bisa menyelamatkan penderita karena semakin lama bersarang di tubuh, tingkat penyakitnya akan semakin berat.
Saat ini banyak mitos sekitar kanker payudara yang banyak disalahpahami oleh masyarakat, dan justru akan memperparah penderita penyakit ini apabila mempercayai mitos tersebut. Berikut ini adalah 5 Mitos Seputar Kanker Payudara yang harus di ketahui dan diluruskan oleh masyarakat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr Ann Chambers, salah seorang profesor onkologi di University of Western Ontario.

1. Didiagnosa kanker payudara sama artinya divonis mati

Banyak orang yang memiliki pemikiran jika dirinya didiagnosis menderita kanker payudara, berarti umurnya sudah mendekati akhir. Mungkin dibeberapa dekade yang lalu, pernyataan itu benar adanya, tapi seiring dengan kemajuan dunia medis, maka penanganan akan penyakit ini semakin baik. Apalagi jika kanker payudara bisa dideteksi dini, dalam arti baru memasuki fase atau stadium awal.
Sejak 1980-an, kematian yang diakibatkan karena kanker payudara mengalami penurunan kurang lebih 40 persen. Hal itu terjadi karena kemunculan tumor/ kanker bisa dideteksi sejak dini serta adanya penanganan yang cukup baik bagi penderita kanker tersebut. Dan berdasarkan fakta terbaru, peluang bertahan hidup bagi pasien kanker payudara adalah yang tertinggi, yaitu sekitar 95 persen. tentu saja setelah mendapatkan penanganan dan perawatan  yang tepat

2. Jumlah anak yang dimiliki tidak mempengaruhi Resiko kanker payudara

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr Chambers, dapat diketahui bahwa perempuan yang memiliki anak ketika usianya masih muda, resiko terkena kanker payudara relatif kecil. Berbanding terbalik bagi perempuan yang melahirkan di usia tua atau bahkan tidak memiliki anak.  Selain itu, lamanya masa menyusui ternyata juga memiliki hubungan yang erat dengan resiko kanker ini. Semakin lama waktu meyusui, maka resio terkena kanker payudara akan semakin sedikit.

3. Berat badan tidak mempengaruhi risiko kanker payudara
Obesitas yang banyak dialami manusia saat ini kerap dikaitkan dengan penyakit jantung dan diabetes. Dan ternyata, berat badan yang berlebihan juga bisa memperbanyak resiko munculnya kanker di badan, termasuk kanker payudara. Oleh karena itu, salah satu hal yang wajib kita lakukan untuk menjaga kesehatan yaitu derngan menjaga berat badan ideal kita.

4. Jika Hasil rontgen payudara bersih, maka akan baik-baik saja

Rontgen payudara atau mammogram saat ini masih manjadi acuan utama untuk mendeteksi adanya penyakit kanker payudara. Meskipun pemeriksaan rontgen dilakukan secara berkala, namun bisa jadi kanker justru muncul di sela-sela waktu pemeriksaan tersebut, sehingga ketika dilakukan rontgen kanker ternyata sudah ada dan dalam stadium yang mengkhawatirkan. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan kondisi payudara secara mandiri bagii setiap perempuan.

5. Mengonsumsi kedelai meningkatkan risiko kanker payudara

Ada beberapa informasi yang beredar di masyarakat saat ini bahwa konsumsi kedela dapat meningkatkan resiko terkenanya kanker payudara. Namun Dr Chambers menyampaikan bahwa tidak ada bukti yang kuat antara konsumsi kedelai dengan resiko kanker payudara. Apalagi jika konsumsi dilakukan dalam batas yang wajar, dalam artian jumlahnya tidak berlebihan.


17:35 | 0 comments

Total Pageviews

Categories