Tahun 2014, arkeologi Indonesia berjaya dan menjadi sorotan dunia. Sejumlah temuan menarik dan penting diungkap oleh arkeolog tanah air maupun asing. Ada yang sangat mencengangkan, ada yang yang sangat kontroversial. Apa saja?
1. Lukisan Goa
1. Lukisan Goa
Lukisan tua di goa di Sulawesi/BBC |
Lukisan goa di kawasan karst Maros, Sulawesi, adalah temuan yang paling mencengangkan. Lukisan, atau yang lebih tepatnya disebut gambar cadas, itu berusia 40.000 tahun, paling tua di dunia.
Usia gambar cadas itu terungkap berkat kerjasama arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, dan Universitas Wollongong di Australia.
Gambar cadas yang ditemukan berbentuk tangan. Selain yang berusia 40.000 tahun, ditemukan pula gambar cadas lain yang lebih muda, diantaranya yang berupa gambar naturalis babirusa berusia 35.400 tahun.
2. Torehan Cangkang
Temuan lain yang tak kalah menarik adalah torehan pada cangkang kerang purba. Torehan itu sebenarnya sangat sederhana, hanya berupa garis zig-zag. Tapi, karena usia dan pembuatnya gambar itu jadi menarik.
Terungkap lewat riset Josephine CA Jordens, peneliti pada Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda, torehan cangkang tersebut merupakan yang tertua di dunia, berasal dari masa 500.000 tahun lalu.
Uniknya, torehan itu bukan dibuat oleh manusia modern (Homo sapiens), tetapi oleh manusia purba Solo (Homo erectus). Torehan itu menunjukkan bahwa kreativitas sudah berkembang sejak sebelum manusia modern sendiri ada.
3. Jejak Bangunan Kuno di Liyangan
Temuan dari situs Liyangan di kaki Gunung Sindoro merupakan yang paling menarik beberapa tahun belakangan. Sejak ditemukan tahun 2008 lalu, penggalian menghasilkan temuan penting seperti gerabah dan keramik kuno, candi, dan bangunan lain.
Dalam ekskavasi pada November 2014 lalu, tim Balai Arkeologi Yogyakarta yang dipimpin oleh Sugeng Riyanto sejumlah lubang. Lubang tersebut dipercaya merupakan jejak adanya bangunan kuno, mungkin berupa rumah.
Sugeng memercayai, lubang tersebut merupakan tempat bambu penyangga rumah diletakkan. Dahulu, masyarakat Liyangan memiliki rumah yang terbuat dari bambu dengan lantai papan dan beratap ijuk.
4. Kingkong Setinggi 3 Meter
Usia gambar cadas itu terungkap berkat kerjasama arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, dan Universitas Wollongong di Australia.
Gambar cadas yang ditemukan berbentuk tangan. Selain yang berusia 40.000 tahun, ditemukan pula gambar cadas lain yang lebih muda, diantaranya yang berupa gambar naturalis babirusa berusia 35.400 tahun.
2. Torehan Cangkang
Temuan lain yang tak kalah menarik adalah torehan pada cangkang kerang purba. Torehan itu sebenarnya sangat sederhana, hanya berupa garis zig-zag. Tapi, karena usia dan pembuatnya gambar itu jadi menarik.
Terungkap lewat riset Josephine CA Jordens, peneliti pada Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda, torehan cangkang tersebut merupakan yang tertua di dunia, berasal dari masa 500.000 tahun lalu.
Uniknya, torehan itu bukan dibuat oleh manusia modern (Homo sapiens), tetapi oleh manusia purba Solo (Homo erectus). Torehan itu menunjukkan bahwa kreativitas sudah berkembang sejak sebelum manusia modern sendiri ada.
3. Jejak Bangunan Kuno di Liyangan
Temuan dari situs Liyangan di kaki Gunung Sindoro merupakan yang paling menarik beberapa tahun belakangan. Sejak ditemukan tahun 2008 lalu, penggalian menghasilkan temuan penting seperti gerabah dan keramik kuno, candi, dan bangunan lain.
Dalam ekskavasi pada November 2014 lalu, tim Balai Arkeologi Yogyakarta yang dipimpin oleh Sugeng Riyanto sejumlah lubang. Lubang tersebut dipercaya merupakan jejak adanya bangunan kuno, mungkin berupa rumah.
Sugeng memercayai, lubang tersebut merupakan tempat bambu penyangga rumah diletakkan. Dahulu, masyarakat Liyangan memiliki rumah yang terbuat dari bambu dengan lantai papan dan beratap ijuk.
4. Kingkong Setinggi 3 Meter
Fragmen rahang bawah King Kong Jawa Purba/ |
Di situs Semedo, Jawa Tengah, bulan Juni 2014 lalu seorang warga menemukan tulang belulang. Temuan itu kemudian ditindaklanjuti oleh tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta. Terungkap, tulang itu milik seekor kingkong.
Temuan itu mencengangkan. Sebab, analisis mengungkap bahwa dengan ukuran tulang tersebut, kingkong yang sebenarnya bisa berukuran 3 meter. Spesies kingkong yang ditemukan adalah Gigantopithecus blacki.
Kepala balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, mengungkapkan, temuan menunjukkan bahwa si kera raksasa pernah hidup di tanah Jawa, berbeda dengan yang diyakini para ilmuwan bahwa kera raksasa hanya hidup di daerah utara.
5. Koin Gunung Padang
Koin Gunung Padang menjadi temuan yang paling kontriversial. Ditemukan lewat penggalian oleh Tim Riset Nasional Gunung Padang pada September 2014 lalu, koin diklaim berasal dari masa 500 - 5200 SM.
Namun, analisis oleh arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, koin tersebut ternyata mirip dengan koin Belanda tahun 1945. Usia perkiraan tim riset dianggap tidak cocok dengan kedalaman tempat koin ditemukan, 11 meter.
Sumber:
Temuan itu mencengangkan. Sebab, analisis mengungkap bahwa dengan ukuran tulang tersebut, kingkong yang sebenarnya bisa berukuran 3 meter. Spesies kingkong yang ditemukan adalah Gigantopithecus blacki.
Kepala balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, mengungkapkan, temuan menunjukkan bahwa si kera raksasa pernah hidup di tanah Jawa, berbeda dengan yang diyakini para ilmuwan bahwa kera raksasa hanya hidup di daerah utara.
5. Koin Gunung Padang
Koin Gunung Padang menjadi temuan yang paling kontriversial. Ditemukan lewat penggalian oleh Tim Riset Nasional Gunung Padang pada September 2014 lalu, koin diklaim berasal dari masa 500 - 5200 SM.
Namun, analisis oleh arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, koin tersebut ternyata mirip dengan koin Belanda tahun 1945. Usia perkiraan tim riset dianggap tidak cocok dengan kedalaman tempat koin ditemukan, 11 meter.
Sumber:
http://sains.kompas.com/read/2014/12/31/10344041/Temuan.Arkeologi.Mencengangkan.dan.Kontroversial.dari.Indonesia.Tahun.2014